Maut...;
Orang pada menunggu maut di pintu rumah
Vonis mati yang perlahan aturan jalanan
Iringi jerit si miskin karena alam berulah
Debat tanpa akhir, pojokan kami tersungkur
19 bukan angka manis tapi maut buat kami
Nyanyian kami adalah kutukan dalam hati
Oleng dan sumbang bahkan tanpa suara
Visi kami terbang dalam belenggu kekuasaan
Emosi terus mengalir iringi doa buat kalian
Lewati raga tanpa jiwa ini agar kalian hidup
Camkan....
Oleh karena kalian per buruk keadaan kami
Raga kami terkurung dalam jiwa merana
Omongan kalian selalu mempersempit ruang kami
Nafas kami sekarang mampu melenyapkan kesenangan kalian
Alasan kami hidup adalah maut untuk kalian
Vorteks yang selalu berputar sampai kalian sama seperti kami
Inilah keadilan dalam seleksi alam
Ruang dan waktu bukan batasan lagi buat kami
Urusan kami sekarang adalah bertahan dalam diam
Sampai semua sama merasakan apa yang kami rasa.
#Kami tidak sendiri
★★★★★★★★★★★★★★★★★★★
Tipe Font | |
---|---|
Warna Font | |
Ukuran Huruf | |
Reset? |